Jakarta, CNN Indonesia

Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Selasa (30/4) malam. Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi mengonfirmasi itu dan mengungkapkan erupsi terjadi selama 104 detik pukul 22.03 WIB.

“Visual letusan tidak teramati, namun erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 104 detik,” kata Ghufron Alwi, Selasa (30/4) malam.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erupsi tersebut memperpanjang daftar letusan Gunung Semeru tahun ini. Mulai 1 Januari sampai 30 April, jumlah letusan Gunung Semeru yang pernah tercatat petugas mencapai 202 kali dan statusnya masih Siaga (Level III).

Sehingga, pihak PVMBG mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

[Gambas:Video CNN]

Tak hanya itu, warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Beberapa titik yang difokuskan adalah sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

(Antara/chri)





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *